AliansiNews.com_Pasangkayu===== Kepala Dinas Perkebunan Pasangkayu Agus Subakti menyayangkan pihak Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang ada di Kabupaten Pasangkayu membeli TBS petani di bawah harga yang telah ditetapkan pemerintah Provinsi Sulbar.
Pasalnya, harga TBS yang telah ditetapkan pemerintah provinsi itu sebelumnya sudah dihadiri oleh seluruh perwakilan PKS, berdasarkan perhitungan indeks K atau yang telah disepakati bersama, dengan harga rata-rata penjualan CPO, dan penjualan kebun inti sawit, ditetapkan pertanggal 13 April bulan kemarin.
Menurutnya, pihak PKS tidak melakukan pembelian di bawah harga, sebab itu bisa merugikan petani sawit. Dikarenakan penetapan harga sebesar 2.278.44 per April kemarin kan, ada persetujuan semua perwakilan PKS, mereka berembuk harga sebelumnya pihak pemerintah tetapkan.
“Nah, ikan lucu kalau begini. Artinya apa ketika harga TBS ditetapkan dengan besaran yang disepakati, berarti perusahaan sudah tau tau pihak tidak akan merugi. Karena dia sendiri yang mengeluarkan harga untuk diterima pemerintah dalam hal ini Dinas Perkebunan Sulbar,”
“Kita berlogika saja, tidak mungkin kah saya mengeluarkan atau menyetujui harga untuk ditetapkan, ketika saya tau akan merugi. Kan begitu modelnya.
Selain menyayangkan hal tersebut, pihak juga akan melakukan pengawasan, ke lapangan melakukan kroscek ke lapangan. Lansung ke lokasi PKS dan ke petani.
Terkhusus PKS yakni, PT Letawa, yang informasi harga pembelian TBS masyarakat seharga 1.660, harusnya tetap memberlakukan pembelian sesuai harga penetapan hingga waktu penetapan harga baru pada pertengahan Mei bulan ini.
“Untuk itu ketika penetapan harga berikutnya jangan Pasan harus tinggi jika memang membeli di bawah harga karena alasan CPO turun dipasaran global. Maksudnya saya kita konsisten lah apa yang kita sepakati saat ini, adapun nantinya,” pinta Kadisbun.
Terpisah Community Development Officer (CDO) PT Letawa, Novi Konjongian membenarkan pihak pemberlakuan harga pembelian Minggu kemarin kisaran 1.660
“Pihak bukan berarti tidak memberlakukan harga TBS yang telah ditetapkan, tetap karena banyak pertimbangan yang menyangkut perhitungan untuk ruginya perusahaan. Dan saya kira bukan cuman PT Letawa yang melakukan pembelian di bawah harga,” singkat Novi saat ditemui di salah satu Warkop di Pasangkayu, Rabu 3 Mei.
Sementara informasi yang dihimpun media ini, salah satu masyarakat di Tikke Raya, Sappe Wali mengakui telah menjual TBS ke PKS PT Letawa seharga 1.660 akhir Minggu kemarin. (ndi/Udi).