Sumberjo Gagal Panen, Agus Pranoto Reses Gandeng BPP Wonomulyo

Ketua Komisi I DPRD PolMan Agus Pranoto gelar reses di Desa Sumberjo didampingi Pimpinan DPRD PolMan Hamzah Syamsuddin.

AliansiNews.com_Polewali===== Ketua Komisi I DPRD PolMan (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kabupaten Polewali Mandar Agus Pranoto fraksi Golkar gelar acara Reses di Aula Balai Desa Sumberjo di Desa Sumberejo kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat. Sabtu 26 November 2022.

Reses yang digelar tersebut adalah reses yang ketiga. Dimana Agus Pranoto menghadirkan Kepala BPP (Balai Penyuluhan Pertanian) Wonomulyo.

Acara reses itu turut pula hadir
Wakil ketua DPRD Polman Hamsah Syamsuddin, Kepala BPP (Balai Penyuluhan Pertanian) Wonomulyo Idrus Hasni, SP., Sejumlah Kepala Desa se-kecamatan Wonomulyo Ibu ibu kelompok wanita tani se-desa Sumberjo.

Ibu ibu yang hadir tersebut duduk melantai, cukup antusias mengikuti jalannya acara reses, sebagian menyampaikan permasalahan permasalahan yang dihadapi dalam bertani juga meminta bantuan bibit palawija.

Kelompok Tani Wanita Desa Sumberjo menyampaikan keluhannya kepada anggota DPRD PolMan Agus Pranoto dalam acara Reses Ketiga Tahun 2022

Agus Pranoto seusai gelar acara reses kepada wartawan mengatakan, “setiap melakukan reses saya upayakan menggandeng pemerintah yang membidangi hal hal kepentingan masyarakat setempat, Pernah saya reses gandeng kadis PU karena ditempat itu ada jembatan yang harus diperbaiki, Alhamdulillah sudah terealisasi.” Kata Agus.

“Kalau hari ini kenapa saya gandeng pertanian karena melihat kondisi saat ini desa Sumberejo sudah empat kali mengalami gagal panen selain itu menanggapi antusias masyarakat Sumberejo terutama ibu ibu yang tergabung dalam kelompok wanita Tani. saya merasa perlu mengundang pemangku kebijakan seperti apa langkah nantinya, Apakah mereka perlu dibantu dalam bentuk kegiatan untuk membantu perbaikan ekonominya.” Kata Agus.

Menanggapi gagal panen di Desa Sumberejo Kepala BPP (Balai Penyuluhan Pertanian) Wonomulyo Idrus Hasni menjelaskan, “gagal panen itu salah satu penyebabnya adalah karena tidak adanya keserentakan tanam. Sebenarnya kita di PolMan ini ada pola yaitu pola tanam, kalau Padi Palawija jadwal tanamnya itu di kecamatan Wonomulyo untuk rendengan mulai dari Oktober sampai Februari kita bisa panen kemudian tanam kedua dari April, Mei sampai Juli panen dan perlu dipahami dalam beberapa bulan itu,ada juga dikatakan bulan berbahaya dimana saatnya penyebaran penyakit.” Terang Idrus.

“Terkait keinginan ibu ibu untuk mendapatkan bantuan bibit palawija itu ada yang membidangi namun ada prosedurnya, buat proposal lalu proposal itu ditandatangani Ketua Kelompok, Kepala Desa, PPL dan BPP setelah Itu kirim ke dinas.” Kata Idrus. (Syarifudin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *