Majene, Aliansi-News.com — Gaji yang belum dibayarkan membuat sejumlah Dosen Luar Biasa (DLB) di perguruan tinggi negeri Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) akan berencana tahan nilai semester ini. Mereka rencana menolak memberikan nilai mahasiswa ke fakultas hingga gaji mereka untuk semester sebelumnya dibayarkan secara penuh.
Hal ini disampaikan oleh salah seorang Dosen LB Universitas Negeri Sulawesi Barat berinisial NN yang tidak ingin disebutkan namanya, melalui pesan Whatsapp, (Selasa, 12/06/23). Ia mengatakan bahwa rencana tindakan tahan nilai ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pengelola perguruan tinggi yang sama sekali tidak memprioritaskan pembayaran gaji para dosen.
“Kami sudah menunggu gaji hampir sembilan bulan dari semester yang lalu, tapi sampai saat ini belum juga dibayarkan, saya anggap ini sangat tidak manusiawi, dan sangat bertentangan dengan perintah Rasulullah SAW (Bayarlah Upah Pekerja Sebelum Keringatnya Kering). Kalau akan begini terus, hal ini akan sangat mempengaruhi kinerja kami sebagai dosen yang notabene hanya mengandalkan gaji sebagai penghasilan utama,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa tindakan tahan nilai ini bukanlah untuk merugikan mahasiswa, namun sebagai bentuk perlawanan terhadap kebijakan yang tidak adil. “Kami tidak ingin merugikan mahasiswa, tapi kami juga tidak bisa membiarkan diri kami dirugikan, kalau gaji kami tidak dibayarkan, bagaimana cara menutupi operasional kami ke kampus?”. Kami berharap pengelola perguruan tinggi Universitas Sulawesi Barat dapat memprioritaskan pembayaran gaji para dosen agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar,” tuturnya.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak top management pengelola perguruan tinggi terkait tindakan rencana tahan nilai yang dilakukan oleh para dosen tersebut. Namun, para dosen berharap agar masalah ini segera diselesaikan dengan baik agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar.
Dalam kasus ini, Koordinator (MKDU) Universitas Sulawesi Barat Dr. Sapiah, M.Hum. juga ikut menyayangkan kejadian tersebut. Ia berharap Top Management Unsulbar dapat segera menyelesaikan masalah ini dengan baik agar tidak ada pihak yang dirugikan. “Saya sangat menyayangkan kejadian ini. seharusnya ketika dosen menyerahkan nilai, saat itu pula mereka diberikan upah atas pengabdiannya”. ucapnya melalui Voice Massage yang berdurasi 3 Menit 40 Detik di Whatsapp Group Dosen.
Dalam pesan suaranya, Koordinator MKDU sebagai penanggung jawab juga meminta maaf kepada para dosen dan merasa prihatin atas kejadian ini. dalam pesannya, ia sempat menuturkan pendapat pribadinya bahwa “Ini sebenarnya sangat disayangkan dan sungguh memprihatinkan sebenarnya, akan tetapi ada “sesuatu” dan ada hal-hal saya pikir dan saya analisa bahwa tidak begitu logis alasan alasan mengapa keterlambatan pembayaran gaji ini harus terjadi” Tuturnya.
Kejadian ini ditengarai adanya persoalan yang sangat serius dalam hal perencanaan dan pengelolaan keuangan di Universitas Sulawesi Barat, sebab dalam penggunaan anggaran seharusnya disesuaikan dengan perencanaan, adapun mata anggaran honorarium tenaga pengajar dan kelebihan jam mengajar adalah hal mutlak yang harusnya dijadikan prioritas.