“Orang Tua Penerima PIP Geram: Ketua PGRI Lebih Peduli Politik daripada Masa Depan Anak Miskin?”

POLMAN – Di tengah polemik dugaan politisasi dan penyelewengan Program Indonesia Pintar (PIP), salah satu orang tua penerima beasiswa, Asri, meluapkan kemarahannya. Ia menegaskan bahwa beasiswa tersebut adalah hak anak-anak dari keluarga kurang mampu, yang sangat bergantung pada bantuan ini untuk melanjutkan pendidikan.

Asri, orang tua dari salah satu penerima PIP di Kabupaten Polewali Mandar, menilai rencana penundaan beasiswa PIP akibat isu politisasi adalah tindakan yang tidak masuk akal dan merugikan.

“Anak saya sangat bergantung pada beasiswa ini untuk melanjutkan sekolah. Menunda beasiswa ini hanya karena isu politik adalah tindakan yang tidak adil! Apa kalian tidak memikirkan nasib kami yang harus berjuang untuk biaya pendidikan? Pendidikan anak-anak kami yang akan terancam!” tegas Asri dengan nada tinggi saat ditemui pada Rabu, (9/10/2024).

Ia menekankan bahwa beasiswa PIP sudah melalui proses seleksi yang jelas, dengan kriteria yang tegas. Asri berharap pemerintah tetap menjalankan program ini tanpa terpengaruh oleh isu politik yang tidak berdasar.

“Kami mengikuti seluruh prosedur, anak-anak kami layak mendapat bantuan ini. Jangan pernah berpikir untuk menunda beasiswa hanya karena kepentingan politik yang tidak ada hubungannya dengan kami. Jika ini ditunda, apa kalian akan bertanggung jawab jika anak kami putus sekolah?” lanjutnya dengan emosi.

Tak hanya itu, Asri mengungkapkan kekecewaannya terhadap pernyataan Ketua PGRI Kabupaten Polman, Andi Masri Masdar, yang mendukung penundaan pemberian beasiswa.

“Bagaimana bisa seorang pemimpin pendidikan tidak berpihak kepada kami, rakyat miskin? Apakah beliau lebih peduli pada kenyamanan para pejabat daripada masa depan pendidikan anak-anak kami? Ini benar-benar memalukan! Saya tidak bisa diam melihat ketidakadilan ini,” seru Asri dengan penuh kemarahan.

Asri juga menolak tuduhan bahwa beasiswa PIP disalurkan kepada siswa yang tidak berhak, menegaskan bahwa anaknya memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan.

“Pendidikan adalah hak setiap anak, bukan permainan politik! Jangan korbankan pendidikan anak-anak kami hanya karena isu politik yang dibuat-buat,” tutup Asri dengan tegas.

Polemik seputar dugaan politisasi beasiswa PIP terus bergulir di Kabupaten Polewali Mandar, namun bagi orang tua seperti Asri, yang utama adalah agar pendidikan anak-anak mereka tetap berjalan tanpa hambatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *